ERDIKHA MORNING IDEA 26 JULI 2021
View PDF
26 Jul 2021

PPKM Diperpanjang Lagi, Bagaimana Dampaknya Ke IHSG?

Indeks pada perdagangan Jumat (23/7/2021) ditutup melemah pada level 6101 (-0,58%). Indeks dibebani oleh sektor Consumer Non-Cyclical (-1,817%), Industrials (-1%), Infrastructures (-0,858%), Healthcare (-0,747%), Financials (-0,506%), Basic Materials (-0,501%), Energy (-0,331%), kendati ditopang oleh sektor Properties & Real Estate (0,196%), Technology (0,589%), Consumer Cyclicals (1,27%), Transportation & Logistic (2,426%) yang mengalami penguatan walaupun tidak signifikan. Pelemahan yang terjadi terhadap IHSG dikarenakan adanya kenaikan kembali terkait kasus harian Covid-19 yang berdasarkan data terakhir Rabu (21/7/2021) bertambah 49.509 pasien, naik dari hari sebelumnya sebanyak 33.772 orang, yang merupakan yang terendah sejak 6 Juli. Sebelumnya 6 hari berturut-turut sempat mengalami penurunan dikarenakan jumlah testing yang menurun juga. Meningkatnya kembali kasus harian Covid-19 ini membuat para pelaku pasar kembali khawatir dengan kebijakan PPKM Mirko Darurat saat ini yang sedang diperpanjang hingga 25 Juli 2021 bisa saja berpotensi kembali diperpanjang dengan periode yang lebih lama hingga kasus harian kembali mengalami penurunan. Kabar ini tentu menjadi katalis negatif bagi indeks domestik, karena bukan hanya mengenai kekhawatiran akan perpanjangan PPKM Mikro Darurat saja yang membuat para pelaku pasar khawatir, yakni terkait bagaimana nanti dampaknya terhadap laju pertumbuhan ekonomi yang memang sudah diproyeksikan bahwa untuk pertumbuhan ekonomi masih akan tumbuh melambat meskipun tidak seperti tahun lalu, bahkan untuk FY 2021 saja bank Indonesia sudah menurunkan proyeksinya yang semula 4.1%-5.1% menjadi 3.8%. Artinya untuk pertumbuhan kuartal 2 dan 3 proyeksinya masih dibawah dari proyeksi tahunan tersebut dengan kondisi yang ada saat ini. Kemudian hari Jumat (23/7/2021) juga telah rilis data terkait jumlah uang beredar pada bulan Juni (M2 Money Supply) yang terlihat cukup tumbuh signifikan yakni dari sebelumnya 8.1% menjadi 11.4%. Artinya untuk jumlah uang beredar ini sudah 6 bulan berturut-turut mengalami kenaikan sejak awal tahun 2021. Kemudian selain dari domestik telah rilis juga beberapa data manufacturing PMI Flash beberapa negara seperti Euro Area, dan Jerman yang telah rilis sesuai konsensus yakni ekspansi cenderung menguat dari sebelumnya. Ada beberapa indikator ekonomi yang perlu diperhatikan oleh para investor pada hari Senin yakni terkait rilisnya data New Home Sales US secara bulanan dan tahunan yang menunjukkan tingkat penjualan rumah di US yang mana pada bulan lalu terjadi penurunan yang cukup signifikan dikarenakan meningkatnya materials costs sehingga meningkatkan harga penjualan dari rumah itu sendiri. Untuk proyeksinya berdasarkan konsensus Trading Economics New Home Sales US bulan Juni diproyeksikan telah tumbuh sebesar 1.4% dair sebelumnya -5.9%. Artinya dari proyeksi tersebut menandakan bahwa tingkat penjualan rumah tersebut mengalami peningkatan yang mungkin salah satunya dikarenakan materials costs yang mulai stabil sehingga mempengaruhi juga untuk harga rumah tersebut. Sedangkan dari domestik yang masih perlu diperhatikan oleh para investor hari Senin yakni terkait dari perkembangan kasus Covid-19 harian yang mana nanti akan mempengaruhi kebijakan pemerintah mengenai PPKM Mikro Darurat apakah akan kembali diperpanjang atau hanya sampai dengan 25 Juli 2021. Berdasarkan beberapa hal diatas maka kami memproyeksikan indeks pada hari Senin (26/7/2021) diperkirakan akan bergerak pada range level support 6060 dan level resistance 6140.





PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com